Selayang Pandang Kota Ende


 Selayang Pandang Kota Ende


Rumah Adat di Ende
Kabupaten Ende merupakan Kota Kabupaten yang terletak di tengah pulau Flores, Propinsi Nusa Tenggara Timur (NTT). Ende terdiri dari dua suku besar yang mendiami kawasan tersebut yaitu suku Ende dan Suku Lio. Suku Lio awalnya bermukim di daerah pegunungan, utara Kabupaten Ende, sedangkan suku Ende bermukim di pesisir selatan Kabupaten Ende. Budaya suku Lio merupakan perpaduan suku asli daerah Lio dengan ajaran Kristen Katolik, sedangkan budaya suku Ende merupakan perpaduan budaya asli daerah Ende dengan budaya Islam yang mendapat pengaruh dari pedagang-pedagang dari Sulawesi.


Meskipun terdapat dua agama yang berbeda di wilayah Ende memiliki tradisi yang tidak pudar sampai saat ini, tradisi tersebutlah yang menurut sejarah di pakai Presiden pertama Indonesia, Soekarno sebagai dasar negara Indonesia. Menurut Vatter (1984: 38) terdapat percampuran yang aneh antara kehidupan religius dan kekafiran. Mungkin hal itu pula yang membuat Ende-Lio tetap tentram.

Ende-Lio terdiri dari 20 Kecamatan di darat maupun di pulau yang dibagi lagi menjadi 165 Desa dan 20 Kelurahan. Batas wilayah utara Kabupaten Ende berbatasan dengan Laut Flores di Nangaboa dan Ngalu Ijukate. Sebelah Selatan Kabupaten Ende berbatasan dengan Laut Sawu juga di Nangaboa dan Ngalu Ijukate. Sebelah Timur Kabupaten Ende berbatasan dengan Kabupaten Sikka. Sebelah Barat Kabupaten Ende berbataan dengan Kabupaten Ngada. Kabupaten Ende mempunyai Luas 2.046,60 km².

            Dari kepariwisataannya kabupaten Ende juga tidak kalah menarik dari kabupaten lain di Pulau Flores. Tempat wisata di Ende yang paling terkenal adalah Danau Kelimutu. Danau Kelimutu berada dalam taman nasional Kelimutu. Kelimutu sudah lama menjadi tempat wisata unggulan. Pada tahun 1929 seorang kebangsaan Belanda, Y. Bouman melukiskan keindahan Kelimutu pada tuliannya. Sejak itu Kelimutu banyakdikunjungi wisatawan. Di kota ende juga terdapat gunung yang menjadi penanda kota yaitu gunung Meja. Gunung ini disebut sebagai gununug Meja karena pada puncaknya terlihat seakan datar menyerupai meja.
           
            Berkunjung ke Ende bisa dilakukan dengan perjalanan laut maupun udara. Lewat laut Ende memiliki beberapa Pelabuhan, salah satunya Pelaabuhan Ende. Kapal Motor yang menyinggahi Pelabuhan Ende adalah KM. AWU dengan jadwal pelayarannya 2 minggu sekali dalam sebulan. Rute pelayaranKM. Awu adalah : Ende – Sabu – Kupang – Kalabahi – Larantuka – Kupang – Sabu – Ende – Waingapu – Bima – Benoa – Surabaya. Jalur udara ende memiliki Bandar Udara Haji Hasan Aroeboesman, dengan panjang landasan pacu 1.800 m dengan 2 buah Run Way yang dapat dilabuh pesawat Fokker 28. Pesawat yang masuk di Bandar Udara Haji Hasan Aroeboesman Ende sejumlah 3 buah pesawat yaitu : MNA (Merpati Nusantara Airline), Wings Air dan Aviastar.
            Sebuah kota kecil di timur Indonesia lokasi terlahirnya falsafah bangsa Indonesia menunggu anda untuk berkunjung ke kota ini.

Currently have 0 komentar:


Leave a Reply