Jalur Pemetik Teh, Kemuning (All Mountain Bike Park)

Jalur Pemetik Teh, Kemuning, Karanganyar

(All Mountain Bike Park)

Foto dulu sebelum bertempur

Minggu pagi tanggal 15 Juli 2012 pukul 05.00 WIB, matahari belum sedikitpun terlihat tapi petualanganku dengan sepeda kesayangan dimulai. Bangun tidur, mandi, dan tak lupa sholat subuh (karena saya memang seorang yang taat beribadah), mengisi botol minum dan berangkat menuju titik kumpul yang direncanakan. Di titik kumpul (bawah Jembatan Layang Janti) dari jauh terlihat pak Pujo dan Mas Taqiem memakai kaos orange J-MTB.

Tak berapa lama cuma sampai lapar menunggu, truck rombongan datang sepeda dan kami langsung naik truck. Setelah perjalanan yang sungguh membuat mual, akhirnya sampai di warung bu Medi (kayaknya ini warung buat mangkal anak-anak sepeda) di Kab. Karanganyar tepatnya daerah mana lihat peta dibawah.

Warung bu Medi

Amunisi sudah terisi saatnya beraksi....dan ternyata perjalanan menuju titik start masih jauh tapi dengan pemandangan khas pegunungan yang hijau dan jalan yang berkelok-kelok tak terasa sampai di titik drop. Sampai titik drop perjalanan menuju start point masih dilanjutkan dengan menuntun sepeda, sampailah pada start point kemudian sesi foto-foto. Start point ini berada di desa Kemuning yang terkenal dengan perkebunan tehnya.

Jembatan Bamboo

Tepat pukul 10.00 start funbike jalur yang dilalui adalah jalur pemetik teh yang sempit dengan pohon teh di kanan kiri jalur. Jalur ini menurut saya yang seorang newbie sudah cukup ekstrim. Teman-teman yang biasa lewat jalur ini sih biasa aja, malah katanya ada jalur yang lebih ekstrim lagi namanya “rollercoaster”. Pas denger kata itu sih emang serem, dan ternyta emang serem jalur ini berupa jalan setapak turun lurus dengan kemiringan 45°, banyak downhiller yang jatuh dijalur ini termasuk ane. Tapi sebelum itu juga ada jalur yang dinamai “teh Celup” jalur yang satu ini berkelok-kelok di antara tanaman teh dinamai teh celup karena sapa aja yang jatuh pasti nyungsep di pohon teh (kira-kira seperti itu riwayatnya). Keluar dari jalur “roller coaster” tak berapa jauh masuk jalur ekstrim selanjutnya melewati pematang sawah dengan sisi kiri jurang sedalam 10 meteran. Disini ada tim yang salah pijakan dan tak berapa lama sudah ada di tebing jurang (untung bukan ane).

Nyungsep

Kalau menurut saya trek disini lebih enak disebut trek AM (All Mountain) karena memang gak Cuma turunan tapi banyak tanjakannya juga. Tanjakan pada jalur ini berada setelah kebun teh sudah masuk perkapungan dengan jalan aspal. Bosan juga maen downhill lewat aspal, tapi tak berapa lama masuk di kebun karet. Di sini tidak terlihat jalur yang mana yang harus diambil jika salah sedikit aja bisa masuk kubangan yang dibuat petani untuk memupuk karet. Keluar dari kebun karet dan masuk ke hutan buatan. Saya menyebut hutan buatan karena hutan ini terlihat penanaman pohon sudah teratur hanya saja hutan ini tidak terawat. Sepanjang jalan setapak terlihat aspal yang sudah mengelupas, di kanan kiri jalur juga telah ditumbuhi berbagai tanaman. Pada beberapa bagian terdapat pula gazebo-gazebo yang sudah tak terpakai dan terkesan mengerikan apalagi kalau malam.

Masuk Kebun Karet

Keluar dari jalur mengerikan itu sudah mulai masuk perkampungan jam menunjukan pukul 14.00. Sungguh jalur sepeda yang sangat panjang dan menguras tenaga. Tak lama kemudian dari kejauhan terlihat Waduk yang tak terisi air (kering karena kemarau kali ya?) kata teman-teman itulah akhir trek ini, ahhh lega terasa. Sampai akhirnya terlihat truk menunggu di jalan bawah talut waduk sedang kita berada di atas dinding waduk. Muncul pertanyaan bagaimana turunnya? Lewat tangga?? Benar saja ternyata finishnya ngeri menuruni tangga dengan ketinggian kurang lebih 15 meter. Tanpa ragu langsung saja meluncur, ternyata memang mantap!!!! Tak sabar untuk replay kesana lagi.

Tangga finish

Akhirnya perjalanan pulang kami tempuh dengan rasa puas dan lelah terlihat di truk tak terdengar guyonan-guyonan lagi. See u next trip........