Analisa di Kompleks Makam Kyai Raden Santri, Gunung Pring, Muntilan

Analisa di Kompleks Makam Kyai Raden Santri
Gunung Pring, Muntilan

Kompleks Makam Kyai Raden Santri
Pada tulisan sebelumnya telah diuraikan tentang Kompleks Makam Kyai Raden Santri di Gunung Pring, Muntilan. Setelah dilakukan beberapa pencermatan tentang kompleks makam tersebut ditemukan dua hal menarik. Sesuatu yang menarik tersebut adalah makam-makam dalam komplek ini memiliki susunan yang melingkar. Susunan melingkar seperti ini jarang ditemukan di kompleks makam kuno. Selain itu juga dalam komplek makam ini hanya terdapat dua makam wanita atau nyai yaitu Nyai Harun merupakan istri dari Kyai Harun dan Nyai Gus Jogo Rekso istri dari Kyai Gus Jogo Rekso.
          Dari hal menarik yang ditemukan dalam kompleks makam tersebut bisa dijelaskan sebagai berikut:

Dimulai dari uraian tentang kompleks makam yang akan memperjelas pembahasan. Pangeran Singosari merupakan nama asli dari Kyai Raden Santri. Beliau adalah seorang yang berdarah biru dari kraton Ngayogyokarto Hadiningrat putra dari Ki Ageng Pemanahan dan saudara kandung dari Raden Sotowijoyo atau sering dikenal dengan nama Panembahan Senopati yang menjadi raja Mataram Islam pertama kala itu masih berada di Kota Gede dan Pangeran Gagak Baning seorang Adipati Pajang tahun 1588-1591. Menjelang kerajaan Mataram Islam berdiri, Pangeran Singosari pernah bertugas menjadi senopati perang yang bertugas menahlukan kembali kadipaten-kadipaten yang ingin memisahkan diri dari Mataram Islam. Setelah panembahan Senopati menjadi raja, beliau ditawari untuk menjadi Adipati sebuah kadipaten namun beliau menolaknya dan memilih pergi dari kraton untuk menumpas berandalan yang ada di Magelang dan  menyebarkan agama Islam sebagaimana yang telah diajarkan oleh ayahandanya (Hasabu, 2004: 1).
Raden Santri adalah sebuah nama samaran yang digunakan oleh Pangeran Singosari agar tidak diketahui oleh pihak Kraton. Bagaimanapun juga beliau masih dibutuhkan oleh pihak kraton. Beliau berkelana dan akhirnya menetap di dusun Santren, Gunung Pring, Muntilan (Hasabu, 2004: 1).
          Komplek makam Kyai Raden Santri merupakan komplek makam Puroloyo atau komplek makam keluarga kraton Ngayogyokarto Hadiningrat. Saat ini komplek makam tersebut dikelola oleh Yayasan Kyai Raden Santri yang telah berbadan hukum sejak1992 (Hasabu, 2004: 6).
Analisis
Dalam budaya jawa seorang yang tinggi derajatnya biasanya selalu berada diatas seperti pada sebuah kereta pesanan dari kraton biasanya letak kusir selalu berada lebih rendah dibandingkan dengan tempat duduk penumpang. Berbeda dengan kereta hadiah dari Belanda yang letak kusir berada lebih tinggi daripada penumpangnya. Hal tersebut juga dipakai pada makam-makam orang yang berpengaruh dalam masyarakat, Komplek Makam Kyai Raden Santri salah satunya. Dimana makam tersebut berada di sebuah bukit yang bernama Gunung Pring.
Di komplek makam tersebut juga masih dibedakan lagi tata letaknya. Keluarga kyai raden santri berada di tempat yang sedikit lebih tinggi dibanding dengan tokoh-tokoh masyarakat lainnya yang hanya berada di luar cungkup keluarga Kyai Raden Santri.
Di komplek makam keluarga Kyai Raden Santri memiliki nisan-nisan dengan motif dan bahan pembuatan yang sama.
Pola tata letak komplek makam Kyai Raden Santri sangat berbeda dengan tata letak komplek makam yang lain. Makam-makam dalam komplek ini memliki tata letak yang bisa diasumsikan memiliki bentuk melingkar. Dimana pada bagian tengah terdapat ruang yang sedikit lapang atau kosong. Walaupun tata letaknya seakan melingkar tetapi tetap mengikuti kaedah-kaedah sebagai makam Islam.
Berikut merupakan susunan makam keluarga Kyai Raden Santri:
1.           Makam Kyai Raden Santri
2.           Makam Kyai Krapayak III
3.           Makam Kyai H. Harun
4.           Makam Kyai Abdullah Sajad
5.           Makam Nyai Hj. Harun
6.           Makam Kyai Gus Jogo Rekso
7.           Makam Nyai Gus Jogo Rekso
8.           Makam Kyai Kerto Jani
9.           Makam Kyai Abdurrachman
10.       Makam Kyai H. Dalhar
Menurut bapak Badari salah satu pengurus dari yayasan Kyai Raden Santri, dan mantan kepala Desa Gunung Pring, mengatakan bahwa tata letak makam sedemikian hingga tidak memiliki arti apa-apa. Hal ini mungkin memang benar karena makam-makam ini juga tidak diurutkan dari yang paling tua sampai yang muda.
Komplek makam Kyai Raden Santri tidak hanya dipakai untuk makam keluarga yang laki-laki tetapi juga dipakai untuk makam keluarga perempuan. Hal ini dibuktikan dengan adanya makam Nyai Harun dan Nyai Gus Jogo rekso yang berada di komplek makam. Dalam komplek makam tersebut hanya terdapat dua makam nyai dikarenakan Nyai Harun dan Nyai Gus Jogo Rekso adalah termasuk keluarga dalam atau keturunan langsung dari Kyai Raden Santri. Berbeda dengan istri-istri dari kyai yang lain kemungkinan berbeda silsilah dengan Kyai Raden Santri sendiri. Konon ceritanya komplek makam Kyai Raden Santri berdasarkan kelas-kelas sosial. Sedangkan istri dari Kyai Dalhar sampai saat ini masih dalam keadaan sehat.
Kesimpulan
     Makam Kyai Raden Santri yang terletak di Desa Gunung Pring, Kecamatan Muntilan, Kabupaten Magelang adalah komplek makam keluarga keraton atau komplek makam Puroloyo. Makam tersebut adalah makam keluarga Kyai Raden Santri. Dalam makam tersebut hanya terdapat dua makam Nyai. Makam tersebut memiliki susunan melingkar dimana pada bagian tengah komplek makam terdapat ruang kosong. Dari penelitian dan wawancara yang dilakukan makam ini memiliki susunan melingkar tidak memiliki maksud apa-apa. Sedangkan terdapatnya dua orang Nyai yang dimakamkan di tempat tersebut dikarenakan Nyai Harun dan Nyai Gus Jogo Rekso adalah termasuk keluarga dalam atau keturunan langsung dari Kyai Raden Santri. Berbeda dengan istri-istri dari kyai yang lain kemungkinan berbeda silsilah dengan Kyai Raden Santri sendiri.

Currently have 0 komentar:


Leave a Reply